Morfologi dan Fisiografis

Morfologi Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, tidak terlepas dari morfologi Jawa Barat dan Tasikmalya pada umumnya. Berdasarkan fisiografis Jawa Barat, Kecamatan Singaparna termasuk ke dalam Zone Bandung, dengan ketinggian 600 Mdpl. Menurut Van Bemmelen, secara fisiografis, Jawa Barat dapat dikelompokan ke dalam 4 fisiografis, yaitu :
a)      Zone Jakarta
Dataran rendah Jakarta lebarnya 40 Km, mulai dari Serang dan Rangkasbitung di sebelah barat sampai Cirebon, terdiri dari endapan alluvial sungai dari lahar gunung api diperdalam dan kadang-kadang juga ada juga penyingkapan sedimen marin yang berusia tersier.
b)      Zone Bogor
Lebar zone ini kurang dari 40 Km. letaknya langsung di sebelah selatan dataran rendah Jakarta, berupa daerah berbukit-bukit. Zone ini mulai dari Jasiga di sebelah barat Ci Pamali di bumiayu di Jawa Tengah.
c)      Zone Bandung
Zone Bandung adalah depresi antarmontana yang memanjang. Pada zona ini muncul pegunungan-pegunungan semacam pulau yang terdiri atas lapisan tersier. Lebar zone inin berkisar antara 20-40 Km, mulai dari teluk Pelabuhan Ratu, melalui Lembah Ci Mandiri, dataran tinggi Cianjur, dataran tinggi Bandung, dataran tinggi Garut, dan lembah Citanduy, kemudian berkahir di Sagara Anakan.
d)     Zone Pegunungan Selatan
Letak Kabupaten Tasikmalaya dalam konteks regional terletak di sebelah tenggara wilayah Provinsi Jawa Barat yang di batasi oleh tiga batas alam, yaitu: sebelah utara dibatasi oleh Kabupaten Garut, sebelah timur dibatasi oleh Kabupten Ciamis, dan sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar